Kadar Testosteron Pria Cenderung Turun,Seiring Denga Usia

June 13, 2016
Kadar Testosteron Pria Cenderung Turun,Seiring Denga Usia
Berikut adalah Informasi kesehatan tentang Cara Hidup Sehat,Tips Kesehatan,Kecantikan,Kesehatan Ibu Dan Anak,Info Sehat Wanita,Berbagai Macam Penyakit,Obat dan Obat Herbal Serta Seputar Kesehatan Keluarga,Simak artikelnya di bawah ini semoga bermanfaat.

Informasikesehatan.info-Testosteron rendah adalah kondisi umum dialami oleh pria di mana tubuh menghasilkan jumlah hormon pria yang tidak mencukupi, yang disebut juga defisiensi testosterone atau hipogonadisme. Terdapat dua jenis hipogonadisme: primer dan pusat. Hipogonadisme primer disebabkan oleh masalah pada gonad, atau bagian otak yang bertugas untuk menerima sinyal yang berkaitan dengan produksi hormon, sedangkan hipogonadisme pusat disebabkan oleh masalah otak yang menghambat hipotalamus dan kelenjar hipofisis memproduksi jumlah testosterone yang cukup.

Hormon testosteron memiliki peran penting dalam tubuh pria karena berperan membentuk ciri-ciri fisik pria. Hormon ini juga berperan untuk memproduksi sperma. Oleh karena itu, tubuh manusia biasanya membutuhkan testosteron dengan kisaran 300 nanogram per desiliter (ng/dL) dengan batas atas hingga 800. Jika kadar testosteron lebih rendah dari kisaran 300, pasien dianggap memiliki masalah kadar testosteron rendah, yang dapat menyebabkan berbagai gejala, terutama jika kadar testosteronnya serendah 200 atau 100 ng/dL.Apa sajakah gejala dari pria yang sudah mulai mengalami penurunan hormon testosteron? Berikut adalah diantaranya.

Pakar kesehatan menyebutkan kondisi pria yang sudah mengalami penurunan kadar hormon testosteron dalam tubuhnya sebagai hipogonadisme. Hal ini biasanya disebabkan oleh menurunnya kemampuan testis dalam memproduksi hormon testosteron sesuai dengan kebutuhan. Dengan menurunnya kadar hormon ini, maka libido dari sang pria pun akan cenderung menurun. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, maka pria pun akan beresiko mengalami masalah disfungsi ereksi, semakin lebarnya lingkar pinggang karena tumpukan lemak pada perut yang semakin banyak, hingga kecenderungan untuk semakin mudah lelah dan berkeringat.

Bagi beberapa pria yang sudah berusia lanjut, gejala-gejala hipogonadisme ini dianggap sebagai hal yang wajar saja. Memang, dalam realitanya kondisi ini terjadi secara alami. Menurut pakar kesehatan dr. Johannes Soedjono, M.Kes, Sp. And menyebutkan jika penurunan hormon testosteron adalah hal yang pasti terjadi dimana saat pria sudah berusia 40 tahun, penurunan kadar hormon ini bisa mencapai 65 hingga 70 persen. Sementara itu, para lansia lebih dari 60 tahunan akan mengalami penurunan kadar hormon testosteron yang membuat kadar hormon ini hanya separuh dari saat mereka berusia 25 tahun.

Sayangnya, kini penurunan hormon testosteron bisa berlangsung dengan lebih cepat karena diakibatkan oleh gaya hidup pria yang buruk sehingga Ia pun mengalami diabetes, obesitas, atau hipertensi. Karena kondisi inilah banyak pakar kesehatan yang mendorong kaum pria untuk lebih rajin melakukan aktivitas fisik, menata pola makan yang jauh lebih baik, dan mendapatkan waktu istirahat yang jauh lebih berkualitas.(Sumber:doktersehat.com)

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar