Penyebab Gejala Diare Pada Anak Dan Cara Mengatasinya

August 09, 2016
Penyebab Gejala Diare Pada Anak Dan Cara Mengatasinya
Penyebab Gejala Diare Pada Anak Dan Cara Mengatasinya-Anak-anak dan Balita adalah golongan yang sangat rentan terserang penyakit diare. Hal ini disebabkan daya tahan tubuh dan struktur organ tubuh mereka belum sesempurna seperti layaknya jaringan dan daya tahun tubuh pada orang dewasa. Menurut catatan World Health Organization (WHO) dan UNICEF, setidaknya lebih dari 1,9 juta anak di dunia khususnya mereka yang berumur di bawah 5 tahun menderita diare setiap tahunnya terutama di negara-negara sedang berkembang dan hal itu menyebabkan penyakit diare menjadi salah satu penyebab kematian terbesar balita didunia.


Penyakit diare adalah perubahan kebiasaan buang air besar, ditandai dengan peningkatan frekuensi (buang air besar lebih dari 3 kali dalam 1 hari) dan juga terjadinya perubahan tinja dari padat menjadi cair dari sang penderita.

Selain itu, penyakit ini juga menguras cair dan elektrolit dalam tubuh melalui tinja yang cair tersebut.jika cairan yang hilang tidak segera diganti, maka penderita diare akan mengalami dehidrasi. Dehidrasi berat dapat menyebabkan kematian. Pemberian ASI eksklisif selama 2 tahun pada anak dan perbaikan kebersihan lingkungan bisa mengurangi kejadian diare pada anak.

Diare juga berpengaruh terhadap pertumbuhan anak, baik fisik maupun kognitif. Diare dapat menyebabkan penurunan penyerapan zat gizi, oleh karena itu jika diare terjadi secara berulang kali dapat menyebabkan penurunan berat badan. Lebih lanjut, diare dapat menyebabkan gangguan gizi pada anak. Pemberian nutrisi yang cukup saat anak diare maupun saat anak sehat sangat penting untuk mencegah terjadinya gangguan gizi pada anak.

Penyebab Penyakit Diare Pada Anak

Sebagian besar diare pada anak disebabkan oleh infeksi virus, yaitu rotavirus. Rotavirus merupakan penyebab utama terjadinya diare akut pada anak usia di bawah 5 tahun dan merupakan penyebab terbesar dari kasus diare yang terjadi di negara sedang berkembang ataupun negara berkembang.

Infeksi rotavirus tidak perlu pengobatan antibiotik karena dapat sembuh sendiri seiring dengan peningkatan daya tahan tubuh anak. Namun, infeksi rotavirus tidak bisa di abaikan begitu saja. Meskipun rotavirus menyebabkan penyakit yang ringan , anak dengan infeksi rotavirus akan mengeluarkan tinja yang sangat encer. Dehidrasi terjadi-i akibat tinja yang cair tersebut. Oleh karena itu, tidak heran jika anak dengan diarerotavirus lebih banyak membutuhkan rawat inap dibandingkan dengan jenis diare lainnya. Data WHO menyebutkan pada tahun 2008 infeksi rotavirus menyebabkan 453 ribu kematian anak usia di- bawah 5 tahun akibat diare. Dua tahun pertama seorang anak merupakan usia paling rentan terjangkit diare rotavirus dengan usia terbanyak rata-rata 6-11 bulan.

Sedangkan pada anak di bawah 5 tahun biasanya sudah memiliki kekebalan terhadap infeksi sehingga gejala diare rotavirus lebih ringan dibandingkan dua tahun pertama kehidupannya. Oleh karena itu, anak yang menderita diare akut harus diperhatikan kecukupan nutrisinya. Selain itu, diare persisten atau diare kronik berhubungan dengan beberapa faktor risiko lain, seperti:
  • Kondisi ekonomi yang kurang
  • Sistem kekebalan tubuhyang lemah
  • Penggunaan obat anti diare yang berlebihan
  • Penggunaan anti biotik. Pemberian anti biotik yang tidak tepat, misalnya pada diare akut anak yang disebabkan oleh rotavirus dapat merusak flora normal usus sehingga meningkatkan risiko berkembangnya diare akut menjadi diare persisten
  • ASI eksklusif pada bayi yang tidak tercukupi
  • Kekurangan vitamin A pada sang bayi
  • Menderita penyakit campak
Cara Mengatasi Penyakit Diare Pada Anak

Pemberian Antibiotik, untuk kasus diare berdarah pada anak, pemberian antibiotik sangatlah diperlukan. Hal ini dimaksudkan agar perkembangan bakteri dalam tubuh tidak terus bertambah yang mana bila dibiarkan akan memperparah penyakit diare itu sendiri.

Nutrisi yang cukup, Pemberian makanan yang yang bergizi selama mengalami diare tentunya akan mencegah penurunan berat badan dan memberikan nutrisi pada sang anak untuk tetap kuat dan memiliki daya tahan tubuh yang baik.

Melakukan Rehidrasi, yaitu memberikan asupan cairan yang cukup untuk pada anak penderita diare dalam rangka mencegah atau menangani dehidrasi yang diderita sang anak akibat diarenya.

Pemberian Tablet Zinc jika diperlukan.

Edukasi Penanganan Diare, untuk satu hal ini adalah berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman para orang tua mengenai kapan seharusnya mereka membawa sang anak ke dokter, tentu saja hal menuntut para orang tua untuk selalu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kesehatan pada sang anak itu sendiri.
Sumber:caramedis

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar