Showing posts with label serangan jantung. Show all posts
Showing posts with label serangan jantung. Show all posts

4 Ciri Fisik Seseorang Yang Berisiko Mengalami Serangan Jantung

November 10, 2012 Add Comment
4 Ciri Fisik  Seseorang Yang Berisiko Mengalami Serangan Jantung

Gambar Xanthelasma
Penyakit yang diderita oleh seseorang menunjukkan tanda-tanda pada tubuh, sehingga dengan mengenali tanda-tanda tersebut kita bisa mengetahui risiko seseorang untuk menderita penyakit. Risiko  sesorang menderita penyakit jantung bisa diperkirakan dengan mengenali empat ciri fisik yaitu : kebotakan pada ubun-ubun, penipisan garis rambut di dahi, deposit lemak di sekitar kelopak mata berwarna kekuningan, serta kerutan pada daun telinga. Demikian hasil penelitian terbaru yang dilakukakan tim peneliti dari Universitas Copenhagen pada 10.885 orang berusia di atas 40 tahun di Inggria, seperti dikutip dari dailymail.com.

Mungkin Anda bertanya, bagaimana ke-empat tanda fisik tersebut berhubungan dengan penyakit jantung ? Alasannya adalah adanya tanda-tanda tersebut menunjukkan usia biologis atau usia fisiologis seseorang, atau dengan kata lain tanda-tanda fisik tersebut menandakan adanya masalah kesehatan pada tubuh yang seringkali tidak disadari oleh seseorang.


Penjelasan rincinya adalah sebagai berikut :
Kebotakan pada ubun-ubun dan penipisan rambut dahi :
Kebotakan dikaitkan dengan penyakit jantung karena menunjukkan kadar testosteron pada tubuh. Makin tinggi kadar hormon pria, makin tinggi pula risikonya terkena gangguan jantung. Teori lain menyebutkan berkurangnya suplai darah ke akar rambut sehingga rambut rontok dan botak berkaitan erat dengan sirkulasi darah yang buruk. 

Kerutan pada daun telinga :
Adanya kerutan pada daun telinga menunjukkan adanya kerusakan pembuluh darah serta sirkulasi darah yang tidak lancar, dan penyakit jantung memang berkaitan erat dengan adanya masalah pada pembuluh darah.

Timbunan  di mata yang berwarna kekuningan:
Adanya timbunan yang berwarna kekuningan disekitar mata dikenal dengan istilah  xanthelasmata.  Xanthelasma sebenarnya merupakan timbunan kolesterol, dan adanya tanda ini menunjukkan  adanya kadar kolesterol yang tinggi pada tubuh.  Adanya tanda ini  merupakan tanda kuat yang bisa menunjukkan apakah seseorang beresiko serangan jantung. 

Para peneliti  berkesimpulan bahwa seseorang yang memiliki sedikitnya tiga ciri fisik tersebut berarti risiko terkena serangan jantung lebih besar.

Nah....bagi pembaca yang ingin mengetahui risiko menderita penyakit jantung coba kenali tanda-tanda tersebut pada tubuh Anda, dan jika ada sedikitnya tiga tanda maka sebaiknya Anda mulai merubah gaya hidup yang bisa mencegah penyakit jantung dan coba konsultasikan dengan dokter keluarga Anda.








Kurang Konsumsi Garam Sebabkan Serangan Jantung Dan Stroke

May 05, 2011 Add Comment

Dokter selalu memberikan nasihat untuk mengurangi konsumsi garam karena tidak baik untuk kesehatan. Tapi sekarang sebuah penelitian baru menunjukkan hal sebaliknya. Mengurangi garam meningkatkan resiko kematian dari serangan jantung dan stroke.

The American Medical Association melakukan penelitian selama delapan tahun pada 3.681 orang sehat di Eropa yang beusia antara 50 sampai 60 tahun. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa mereka yang mengkonsumsi minimal satu sendok teh garam per hari tidak dalam kondisi yang lebih sehat daripada mereka yang makan garam lebih banyak atau dengan kata lain orang yang mengkonsumsi garam lebih dari satu sendok teh perhari mempunyai tingkat kesehatan yang sama dengan orang yang mengkonsumsi satu sendok teh garam perhari .

Sebaliknya, mereka yang makan lebih sedikit garam (kurang dari satu sendok teh per hari) terbukti memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi akibat serangan jantung. Penelitian itu juga menunjukkan mereka yang mengkonsumsi banyak garam tidak mendapatkan resiko lebih tinggi untuk menderita tekanan darah tinggi (hipertensi).

Menurut para peneliti seperti dikutip oleh dailymail, kadar garam yang rendah pada tubuh dapat meningkatkan stres pada sistem-sistem dalam tubuh, mengurangi sensitivitas insulin dan mempengaruhi hormon yang mengontrol tekanan darah dan penyerapan garam.