Showing posts with label kesehatan anak. Show all posts
Showing posts with label kesehatan anak. Show all posts

Viagra Mempertahankan Hidup Seorang Anak

December 13, 2011 Add Comment
Kerrie dan Gareth, pasangan asal Newport, South Wales, terkikik saat dokter merekomendasikan viagra untuk mempertahankan hidup bayinya, Cerys Small, yang menderita kelainan kronis sejak lahir. Muncul keraguan membayangkan putri kecilnya harus mengonsumsi obat disfungsi seksual.

"Kami merasa lucu ketika dokter mengatakan kepada kami mengenai obat yang dibutuhkan Cerys," kata Kerry, seperti dikutip Daily Mail.

Putri bungsunya terlahir dengan cacat jantung kronis, tak memiliki limpa, dan bermasalah dengan organ pencernaannya. Di usianya yang kini masih 10 bulan, bocah tersebut sudah menjalani tiga kali operasi jantung.

Dokter masih menjadwalkan operasi lanjutan untuk melepaskannya dari siksaan sianosis, gangguan sirkulasi darah yang membuat tubuhnya membiru. Hanya, operasi tak bisa segera dilakukan karena fisik Cerys masih ringkih. Butuh jeda tiga sampai empat tahun baginya untuk bisa menjalani operasi lagi.

Dokter lantas memikirkan upaya untuk membuat Cerys bertahan sampai operasi selanjutnya berlangsung. Dokter akhirnya memberi resep berupa viagra yang harus dikonsumsi setiap hari untuk melancarkan sirkulasi darah.

"Viagra membuat Cerys tetap hidup, setidaknya sampai tiga atau lima tahun ke depan untuk menghadapi operasi lanjutan," kata Kerry. "Banyak orang, termasuk kami, tidak menyadari bahwa viagra mulanya memang dikembangkan untuk mengobati gangguan jantung".

Tak hanya Cerys, seorang bocah asal Inggris, Calvin Muteesa, juga mengonsumsi viagra sejak usia tiga bulan demi bertahan hidup. Ia menderita pulmonary arterial hypertension, penyakit langka yang membuat tekanan darahnya menjadi sangat tinggi sehingga paru-paru kekurangan oksigen.

Muteesa mengonsumsi obat impotensi itu untuk melemaskan arteri dan memperlancar aliran darah yang membawa oksigen ke paru-paru. Demi bertahan hidup, balita ini harus mengonsumsi viagra empat kali sehari hingga cukup umur untuk menjalani transplantasi paru-paru dan jantung.


Pemberian Susu Formula Terlalu Dini Memicu Alergi Susu

April 29, 2011 Add Comment
Angka kejadian alergi susu pada bayi terus meningkat akhir-akhir ini. Salah satu faktor yang dicurigai menjadi penyebabnya adalah pemberian susu sapi sebelum bayi berusia 6 bulan.

Menurut dr.Zakiudin Munasir, Sp.A (K), seperti yang dikutip oleh kompas.com, bayi berusia kurang dari 12 bulan memang lebih rentan menderita alergi susu. Hal ini disebabkan karena sistem saluran cerna bayi belum sempurna.

Faktor pencetus lainnya adalah adanya riwayat alergi pada orang tua. Jika orangtua mengidap alergi, maka bayinya beresiko lebih tinggi menderita alergi susu.

Karena pemberian susu sapi secara dini merupakan faktor pemicu terjadinya alergi susu sapi, maka cara pencegahannya adalah dengan memberikan ASI eksklusif

Gejala Alergi Susu Sapi

Gejala klinis alergi susu sapi yang sering ditemui adalah reaksi pada kulit (merah dan gatal), reaksi di saluran cerna, mulai dari muntah dan diare, atau pun reaksi pada paru berupa anak sering sakit batuk.
Jika bayi mengalami alergi susu sapi sebaiknya bayi diberikan ASI, tetapi jika ASI tidak cukup/ tidak ada maka bayi perlu diberikan susu formula yang telah dihidrolisis yang protein susunya sudah dipecah sehingga menekan hipersentivitas tubuh dan gejala alerginya tidak timbul. Sayangnya harga susu formula yang dihidrolisis ini tergolong mahal. Sebagai penggantinya orangtua bisa memilihkan susu kedelai yang sudah diformulasi khusus sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang anak.